Siapakah AHLUSSUNNAH WAL JAMA’AH…..?
RIVQI MANUT ULAMA
Segala puji bagi Allah swt ,shalawat dan salam untuk baginda Nabi saw,keluarga dan shahabatnya yang baik baik dan suci suci amien……
Ahlussunnah adalah jumhurul ummah(mayoritas ummat)Nabi Muhammad saw….mereka adalah para shahabat nya dan pengikut pengikut mereka dalam hal enam macam ushul I’tiqod(pokok pokok berkeyaqinan)yang tersebut di dalam sebuah hadits Nabi saw :Iman adalah bahwa engkau percaya kepada Allah swt,para malaikat,kitab kitab,para utusan,hari akhir,qadar Allah baik dan buruknya.
Yang paling afdhal dari mereka adalah ahli abad yang ke tiga yang dimaksud oleh Nabi saw dalam haditsnya:
"خير القرون قرني ثم الذين يلونهم ثم الذين يلونهم:
Sebaik masa/qarn adalah generasi masaku kemudian yang sesudah mereka dan yang yang sesudah mereka…..
Al qarn artinya adalah 100 tahun, sesuai dengan pendapat yang di tarjih oleh imam Abu qasim Ibnu ‘Asakir dan lainnya.
Mereka itulah yang dimaksud oleh hadits riwayat Imam Attirmidzy dan lainnya : "أوصيكم بأصحابي ثم الذين يلونهم ثم الذين يلونهم" وفيه قوله: "عليكم بالجماعة وإياكم والفرقة فإن الشيطان مع الواحد وهو من الاثنين أبعد، فمن أراد بحبوحة الجنة فليلزم الجماعة" صححه الحاكم وقال الترمذي: حسن صحيح،
Aku washiyatkan para shahabatku kepada kamu sekalian kemudian yang sesudah mereka dan yang sesudah mereka…..(dalam teks tersebut terdapat)ikutilah Al Jama’ah takutlah kalian bercerai berai karena syaithan dengan orang yang sendirian dan dia lebih jauh dari orang yang berdua maka barangsiapa menginginkan sorga yang lapang hendaknya mengikuti Al Jama’ah.(Al Hakim,Attirmidzi berkata :hadits Hasan Shahieh )
Al Jama’ah di sini berarti “Assawad al a’dhom” artinya kelompok mayoritas bukan berarti shalat berjama’ah.
Sesuai dengan keterangan hadits Zaid bin tsabit ra bahwa Rasululullah bersabda
"ثلاث لا يُغَل عليهن قلب المؤمن: إخلاص العمل، والنصيحة لولي الأمر، ولزوم الجماعة، فإن دعوتهم تكون من وراءَهم".
قال الحافظ ابن حجر: حديث حسن.
Ada tiga hal yang hati seorang mu’min tidak terjadi unek unek karenanya:ikhlash dalam perbuatan,nashiehat bagi waliyyul amri dan mengikuti “AL JAMA”AH”(Al Hafidz Ibnu Hajar berkata:Hadits Hasan)
Ahlussunnah wal jama’ah adalah golongan Al Sawad al a’dzhom(kelompok mayoritas) yang selamat .
Pada tahun 260 hijriyah terjadilah penyebaran ajaran “bid’ah” dari kalangan mu’tazilah,musyabbihah(pen
Maka Allah swt memperkuat agama dengan dua orang IMAM yang agung yaitu Abul Hasan Al Asy’ary(wafat 324 H)dan Abu Manshur Al Maturidy(wafat 333 H).beliau berdua bertandang untuk menjelaskan dan mempertegas aqidah Ahlussunnah wal jama’ah yang di anut oleh para shahabat Nabi saw dan pengikut pengikut mereka dengan mendatangkan dalil dalil Aqliyah maupun Naqliyah dengan disertai bantahan bantahan atas mu’tazilah,musyabbihah dan lainnya,maka oleh sebab itu kelompok ini dinamakan AHLUSSUNNAH.Sehingga diucapkan atau disebut untuk kalangan Ahlussunnah wal jama’ah dengan “Asy’ariyun dan maturidiyun.
Al Imam Al Hafidz Al Baihaqi mengatakan:Sesungguhnya imam Abul Hasan Al ‘Asy’ary itu tidak membuat sesuatu yang “baru” dan tidak membuat “bid’ah”,namun beliau hanya mengambil qoul qoul para shahabat, Tabi’ien dan Tabi’itttabien dan para imam dalam Ushuluddin kemudian membelanya dengan tambahan penjelasan dan keterangan.
Al Imam Izzuddin bin Abdissalam(Sulthon al Ulama) mengatakan bahwa AQIDAH ASY’ARIYAH itu telah disepakati(ijma’)oleh kalangan ulama Syafi’iyah,malikiyah,Hanaf
Imam Tajuddin Assubuky mengatakan: “Mereka para tokoh Hanafiyah,Syafi’iyah, Malikiyah dan fudhola’ dari kalangan Hanbaliyah dalam hal Aqidah adalah satu kalimat dan satu kata beragama Islam dalam pandangan Ahlussunnah wal jama’ah berdasarkan Thariqah Syaikh Assunnah Abil Hasan Al Asy’ary ra. Yaitu Aqidah yang dicakup oleh Aqidah Abi Ja’far Al Thohawy yang diterima dengan baik oleh seluruh para Ulama berbagai madzhab.
Al Hafidz Murtadho Azzabidy dalam syarah Ihya’ Ulumiddin mengatakan:
“fashal yang ke dua yaitu: apabila diucapkan Ahlussunnah wal Jama’ah maka yang dimaksud Al Asya’iroh dan Maturidiyah”
Al Imam Al Faqih Al Hanafy Ibnu Abidin dalam Hasyiyahnya mengatakan:”Ahlussunnah wal jama’ah adalah Asya’iroh(jama’ dari Asy’ariyah) dan al Maturidiyah”.
Ini adalah sebuah ajaran Agama yang benar yang sesuai dengan ajaran para “SALAF” yang shalih dan diterima oleh “KHOLAF” yang shalih pula.
Thariqah Asy’ariyah dan Maturidiyah adalah satu dalam pokok pokok aqa’id sehingga madzhab yang benar adalah yang berdasar atas ajaran Al Salaf al Shalih yaitu ajaran aqidah Asy’ariyah dabn Maturidiyah yang diikuti oleh ratusan juta kaum Muslimin …….
Apakah Al Sawad Al ‘Adzhom(kelompok mayoritas) seperti mereka sesat…?sedangkan sekelompok kecil yang berjumlah tiga Jutaan yang benar…??.
Yang benar adaah apa yang disampaikan oleh baginda Nabi saw bahwa “MAYORITAS” ummatnya tidak akan sesat dan inilah Khashaish(keistimewaan) ummat ini.
Terbukti dengan hadits yang diriwayatkan oleh Attirmidzy , Ibnu Majah dan lain lain:
"إن الله لا يجمع أمتي على ضلالة" وعند ابن ماجة زيادة: "فإذا رأيتم اختلافًا فعليكم بالسواد الأعظم"
Sungguh Allah tidak mengumpulkan ummatku atas kesesatan…..teks Ibnu Majah ada tambahan:maka apabila kamu melihat perselisihan ikutilah Al Sawad al a’dzhom(mayoritas). Al Hafidz Ibnu Hajar berkata :”isnadnya baik” .
Hadits ini diperkuat oleh hadits mauquf Abi Mas’ud al badri: “tetaplah kamu sekalian atas al Jama’ah (kelompok besar) karena Alah swt tidak mengumpulkan ummat ini atas kesesatan”.
Juga telah tsabit dari beliau bahwa:
"ما رءاه المسلمون حسنًا فهو عند الله حسن، وما رءاه المسلمون قبيحًا فهو عند الله قبيح"
“apapun yang dianggap baik oleh ummat islam itu baik maka ia adalah baik dan apapun yang dipandang buruk oleh ummat islam maka ia adalah buruk”
Al Hafidz Ibnu Hajar berkata :”isnadnya baik”.
Maka kita wajib memperhatikan pengetahuan tentang Aqidah yang selamat dan benar yaitu aqidah Al Sawad al A’dzhom,yang begitu adalah karena ilmu Aqidah adalah ilmu yang paling afdhal dikarenakan menjelaskan pokok pokok Agama.Nabi saw ditanya tentang amal ibadah yang paling afdhal adalah “iman kepada Allah dan RasulNya”(HR.Al Bukhory)dan kita tidak usah repot- repot terhadap tuduhan kaum MUSYABBIHAH bahwa ia adalah ilmu KALAM yang tercela oleh para salaf,padahal mereka tidak TAHU bahwa ilmu KALAM yang madzmum(tercela)adalah ilmu yang dikarang oleh golongan MU’TAZILAH,MUSYABBIHAH dan sejenisnya dari golongan Ahlul Bid’ah.
Adapun ilmu KALAM yang MAMDUH(terpuji)adalah ilmu yang ditekuni oleh kalangan AHLUSSUNNAH yang bersumber dari ajaran para shahabat dan sudah ada pada sa’at itu ya’ni ketika Sayyidina ALY membantah golongan KHOWARIJ dengan hujjah(argumentasi)dan mematahkan argument kaum DAHRIYAH(ATHEIS)juga ketika beliau menegakkan HUJJAH atas 40 orang YAHUDI yang menjisimkan ALLAH dengan “kalam” yang indah dan juga kaum Mu’tazilah.
Begitu juga Ibnu Abbas ra mematahkan kaum KHOWARIJ dengan Hujjah.Al Hasan bin Ali,Abdulloh bin Umar ra mematahkan argumen MU’TAZILAH.
Dari kalangan Tabi’ien seperti Imam Hasan Al Bashry,al imam Hasan bin Muhammad bin Al Hanafiyah(cucu Sayyidina Ali ra),Al Imam Umar bin Abdil Aziz ra dan masik banyak lagi dari para ulama SALAF.
Imam ASSYAFI’IE ra adalah termasuk orang yang menekuni ilmu kalam begitu juga Imam Abu Hanifah, Imam Malik dan Imam Ahmad bin Hanbal ra seperti apa yang dikatakan oleh Al Imam Azzarksyi(wafat tahun 794) dalam kitab TASYNIFUL MASAMI’ JUGA alhafidz Abulqasim IBNU ‘ASAKIR(wafat 571 h) dalam kitab TABYIIN KIDZBI AL MUFTARI,al Hafidz ABU MANSHUR AL BAGHDADY(wafat 429 h) dalam kitab USHULUDDIN,al allamah Al BAYADHY (wafat 1098 H)
Dalam kitab ISYAAROTUL MAROOM dan para ulama yang lain.
Para ulama telah menyusun beberapa kitab khushush tentang AQIDAH AHLISSUNNAH WAL JAMA’AH seperti: AL AQIDAH ATTHAHAWIYAH oleh Abu Ja’far Al Thahawy Assalafy(wafat 321 h),AL AQIDAH ANNASAFIYAH oleh Al imam UMAR ANNASAFY(wafat 537 H)AL AQIDAH AL MURSYIDAH oleh al Imam FAKHRUDDIN IBN ‘ASAKIR(wafat 620 H),AL AQIDAH ASHSHOLAHIYAH oleh al imam MUHAMMAD BIN HIBATILLAH AL MAKKY(wafat 599 H)yang beliau namakan “HADAIQ AL FUSHUL WA JAWAHIR AL USHUL” kemudian beliau hadiyahkan untuk Sulthon SHALAHUDDIN AL AYYUBY(wafat 589 h)kemudian beliau memberi sambutan yang hangat dan memerintahkan madrasah- madrasah untuk mengajarkan kitab tersebut sampai ketingkat kanak –kanak sekalipun,sehingga menjadi terkenal dengan sebutan AL AQIDAH ASSHOLAHIYAH.
SULTHAN SHOLAHUDDIN adalah orang yang ‘alim dan bermadzhab SYAFI’IE beliau kempunyai perhatian khushush untuk mentebarkan AQIDAH SUNNIYAH bahkan beliau mengintruksikan para mu’adzin untuk menyebukan dengan jelas AQIDAH tersebut pada setiap malam di masjid –masjid di Mesir,syiria,makkah dan Madinah……..begitulah apa yang dikatakan oleh AL HAFIDZ JALALUDDIN ASSUYUTHY(wafat 911 H)dalam kitab AL WASAIL ILA MUSAMAROT AL AWAIL dan ulama yang lainnya.
Sebagaimana kitab-kitab yang lain banyak kita temukan yang ditulis untuk menjelaskan AL AQIDAH ASSUNNIYAH dan hingga kini masih terus berlangsung…….
AL HAMDU LILLAHI ROBBIL ‘ALAMIN…..
“
.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar