Rabu, 28 April 2010

APAKAH ALLAH SWT DI LANGIT..? Dari berbagai Tafsir penting....RIVQI FALETEHAN


APAKAH ALLAH SWT DI LANGIT..?
Dari berbagai Tafsir penting....
RIVQI FALETEHAN
واستدلال المشبهة بقوله { من في السماء } ظاهر . وأهل السنة يتأولونه بوجوه منها : قول أبي مسلم أن العرب كانوا يقرون بوجود الإله لكنهم يزعمون أنه في السماء فقيل لهم على حسب اعتقادهم { أأمنتم من } تزعمون أنه { في السماء } ومنها قول جمع من المفسرين أأمنتم من السماء ملكوته أو سلطانه أو قهره لأن العادة جارية بنزول البلاء من السماء
Tafsir ANNAISABURY HAL 187
Artinya:dan istidlalnya kaum musyabbihah dengan firman Allah(man fissama)itu jelas.Namun Ahlussunnah menta'wilnya dengan berbagai segi diantaranya:Ucapan Abu Muslim bahwa orang Arab(jahiliyah)mereka mengakui dengan adanya Tuhan(di samping berhala)dan mereka menyangka bahwa Tuhan itu di langit,maka kemudian dikatakan lah firman itu sesuai dg I'tiqod/keyaqinan mereka(….a amintum….)(apakah kalian percaya dg Tuhan yg kalian sangka ada di langit akan …..)
Juga pendapat segolongan mufassiriin(a'amintum man fissamaa)yaitu malakutNya atau kekuasaanNya,otoritasNya….karena pada kebiasaan yg terjadi bahwa adzab dan bencana itu turun dari langit.

*أَأَمِنتُمْ مَّن فِي السمآء أَن يَخْسِفَ بِكُمُ الأرض فَإِذَا هِيَ تَمُورُ ( * ) أَمْ أَمِنتُمْ مِّن فِي السمآء أَن يُرْسِلَ عَلَيْكُمْ حَاصِباً }. واعلم أن ما يزعمه الجهمية « من أن الله تعالى في كل مكان » مستدلين بهذه الآية على أنه في الأرض ضلال مبين ، وجهل بالله تعالى ، لأن جميع الأمكنة الموجودة أحقر وأصغر من أن يحل في شيء منها رب السماوات والأرض الذي هو أعظم من كل شيء ، وأعلى من كل شيء ، محيط بكل شيء ولا يحيط به شيء ، فالسماوات والأرض في يده جل وعلا أصغر من حبة خردل في يد أحدنا ، وله المثل الأعلى ، فلو كانت حبة خردل في يد رجل فهل يمكن أن يقال : إنه حال فيها ، أو في كل جزء من أجزائها . لا وكلا ، هي أصغر وأحقر من ذلك ، فإذا علمت ذلك فاعلم أن رب السماوات والأرض أكبر من كل شيء وأعظم من كل « شيء محيط بكل شيء ولا يحيط به شيء ، ولا يكون فوقه شيء
ADHWA'UL BAYAN HAL 490
(A'amintum….)ketahuilah bahwa JAHMIYAH menyangka bahwa Allah itu ada di mana mana di setiap tempat mereka ber istidlal d ayat ini(….)bahwa DIA ada di bumi itu adalah kesesatan yg nyata dan kebodohan akan Allah swt.
Dikarenakan seluruh tempat yang ada lebih remeh/hina dan kecil untuk di tempati TUHAN pemilik bumi dan langit yang maha AGUNG dari apapun dan lebih luhur dari apapun,karena langit dan bumi di genggamanNya tidak lebih besar dari biji sawi bila berada di tangan seorang manusia,dan Dia pemilik matsal yg luhur,kalau ada seseorang memegang satu biji sawi apakah patut dikatakan dia berada di dalam biji sawi itu…?atau di bagian biji itu?sekali kali tidak…!!padahal bumi langit lebih kecil dari perumpamaan itu.
Maka kalau kau sudah fahami hal ini ketahuilah….bahwa Allah lebih AGUNG dan lebih BESAR dari apapun ,meliputi segala sesuatu dan apapun tidak bisa meliputi dan meluhuriNYA.

أَأَمِنْتُمْ مَنْ فِى السماء } يعني الملائكة الموكلين على تدبير هذا العالم ، أو الله تعالى على تأويل { مَّن فِى السماء } أمره أو قضاؤه ، أو على زعم العرب فإنهم زعموا أنه تعالى في السماء
Tafsir Al baydhowy hal 309
Artinya:(a'amintum…)man fissama' ya'ni para malaikat yang di serahi untuk mengatur alam ini atau di ta'wil dengan "perintah" atau "ketentuan" Allah…..atau sesuai dngan keyaqinan/prasangka orang Arab(jahiliyah)bahwa mereka menyangka bahwa ALLAH SWT ada di langit.

ءامِنْتُمْ مَّن فِى السماء } أي من ملكوته في السماء لأنها مسكن ملائكته ومنها تنزل قضاياه وكتبه وأوامره ونواهيه فكأنه قال : أأمنتم خالق السماء وملكه ، أو لأنهم كانوا يعتقدون التشبيه وأنه في السماء ، وأن الرحمة والعذاب ينزلان منه فقيل لهم على حسب اعتقادهم : أأمنتم من تزعمون أنه في السماء وهو متعالٍ عن المكان
Tafsir Annasafy hal 451
Artinya :(a'amintum man fissamaa)artinya malakutNYA yang di langit karena langit itu tempat para MalaikatNya dan dari langit lah turun ketentuan ketentuanNya,kitab kitabNya,perintah dan laranganNYA maka seakan dikatakan:apakah kalian percaya kepada pencipta langit dan kerajaanNya……
Atau karena mereka(orang arab)berkeyakinan tasybih dan bahwasanya Allah ada di langit(menurut mereka)dan bahwa rahmat serta adzab turun dari langit maka dikatakanlah sesuai dengan PRASANGKA MEREKA yaitu:"apakah kalian percaya kepada yang kalian sangka bahwa dia di langit……..padahal Allah maha LUHUR DARI BERTEMPAT.

ءَأمِنْتُمْ مَّن فِى السماء } أي الملائكةَ الموكلينَ بتدبيرِ هذا العالمِ ، أو الله سبحانَهُ على تأويلِ من في السماءِ أمرُهُ وقضاؤهُ ، أو على زعمِ العربِ حيثُ كانُوا يزعمونَ أنَّه تعالَى في السماءِ أي أأمنتُم منْ تزعمُونَ
أنَّهُ في السماءِ وهُو متعالٍ عن المكانِ
Tafsir Abussu'ud hal 354
Artinya:(a'amintum man fissamaa)man fissamaa yaitu para malaikat yg dipasrahi untu mengatur ala mini….atau Allah dg di ta'wil perintahNya,keputusanNya,,,,,atau berdasarkan PRASANGKA ORANG ARAB(jahiliyah)ketika mereka menyangka bahwa Allah berada di langit berarti:apakah kalian percaya kepada yang kalian sangka ada di langit untuk…….padahal Allah maha LUHUR untuk bertempat.

أأمنتم } بتحقيق الأولى وتسهيل الثانية ، وأدخل أبو عمرو وقالون بينهما ألفاً ، وقنبل : بإبدال الأولى واواً لضمة ما قبلها ، وعنه وعن ورش أوجه غير هذه؛ والكوفيون وابن عامر بتحقيقهما . { من في السماء } : هذا مجاز ، وقد قام البرهان العقلي على أن تعالى ليس بمتحيز في جهة ، ومجازه أن ملكوته في السماء لأن في السماء هو صلة من ، ففيه الضمير الذي كان في العامل فيه ، وهو استقر ، أي من في السماء هو ، أي ملكوته ، فهو على حذف مضاف ، وملكوته في كل شيء . لكن خص السماء بالذكر لأنها مسكن ملائكته وثم عرشه وكرسيه واللوح المحفوظ ، ومنها تنزل قضاياه وكتبه وأمره ونهيه ، أو جاء هذا على طريق اعتقادهم ، إذ كانوا مشبهة ، فيكون المعنى : أأمنتم من تزعمون أنه في السماء؟ وهو المتعالي عن المكان . وقيل : من على حذف مضاف ، أي خالق من في السماء . وقيل : من هم الملائكة . وقيل : جبريل ، وهو الملك الموكل بالخسف وغيره . وقيل : من بمعنى على ، ويراد بالعلو القهر والقدرة لا بالمكان ، وفي التحرير : الاجماع منعقد على أنه ليس في السماء بمعنى الاستقرار ، لأن من قال
من المشبهة والمجسمة أنه على العرش لا يقول بأنه في السماء
TAFSIR AL BAHR AL MUHIT HAL 310 JILID 10
Artinya:……(man fissama)ini adalah MAJAZ,karena al burhan al aqly(argumentasi rasional)bahwa Allah swt maha LUHUR dari bertempat di sebuah arah,dan MAJAZ nya adalah bahwa alam malakutNYA ada di langit,sebab lafadz "fissama "itu menjadi shilah dari lafadz "man"maka terdapat dhomir di amilnya yang mahdzuf yaitu lafadz "istaqorro" atau tetap yakni HUWA,maka berarti:malakutNya yg berada di segala sesuatu dg membuang mudhofnya.Namun langit di khushush kan karena di sana terdapat tempat berdiam para malaikat,arsy dan kursiNya,lauh mahfudh.Dan dari langit pula terdapat keputusan keputusan,amar dan nahiNYA,kitab kitabNya.
Atau ayat ini berlaku sesuai dengan cara prasangka mereka(orang arab jahiliyah)dikarenakan mereka adalah MUSYABBIHAH,maka berarti:apakah kalian percaya apa yang kalian sangka ada di langit…?padahal DIA maha LUHUR dari bertempat.
Dikatakan "man" berma'na "ala" dan yg dimaksud luhur adalah otoriter dan mampu bukan berarti bertempat.
Dalam kitab Attahrir di jelaskan:telah menjadi sebuah IJMA'(kesepakatan para ulama)bahwa Allah tidak berada di langit dengat arti berdiam,karena mujassimah dan musyabbihah punberanggapan di atas ARSY bukan di langit…..!!!
واعلم أن المشبهة احتجوا على إثبات المكان لله تعالى بقوله : { ءامِنتم
مَّن فِى السماء } ، والجواب عنه أن هذه الآية لا يمكن إجراؤها على ظاهرها باتفاق المسلمين ، لأن كونه في السماء يقتضي كون السماء محيطاً م به من جميع الجوانب ، فيكون أصغر من السماء ، والسماء أصغر من العرش بكثير ، فيلزم أن يكون الله تعالى شيئاً حقيراً بالنسبة إلى العرش ، وذلك باتفاق أهل الإسلام محال ، ولأنه تعالى قال : { قُل لّمَن مَّا فِى السموات والأرض قُل لِلَّهِ } [ الأنعام : 12 ] فلو كان الله في السماء لوجب أن يكون مالكاً لنفسه وهذا محال ، فعلمنا أن هذه الآية يجب صرفها عن ظاهرها إلى التأويل
Juz 15 h1 417. TAFSIR AL RAZY

Artinya:
Ketahuilah,bahwa golongan musyabbihah berhujjah dg ayat ini untuk menetapkan "tempat bagi Allah Swt"dengan firmannya:
Aamintum……
Jawabannya adalah bahwa ayat ini tidak boleh diberlakukan dengan arti dzhohirnya(luarnya) sesuai dg kesepakatan orang2 islam. Karena bila adaNya Allah swt di langit berarti adanya langit meliputiNya dari segala arah,maka berarti Allah swt lebih kecil dari langit,sedangkan langit sangat lebih kecil dari ARSY,maka akan terjadi Allah swt lebih kecil dan hina bila di banding Arsy.dan yang semacam itu adalah MUSTAHIL bagi Allah SWT sesuai kesepakatan kaum Muslimin.
Juga karena firman Allah yg artinya(katakanlah milik siapa langit dan bumi…?katakanlah milik Allah….)
Maka kalau Allah berada di langit,tentu Allah akan menjadi raja bagi dirinya sendiri(karena terbatas)dan ini MUSTAHIL BAGI ALLAH SWT…….MAHA SUCI ALLAH…..sehingga ayat ini wajib di arahkan dari ma'na lahir dan harus di ta'wil.

WALLAHU 'ALAM BISHSHOWAAB…..ILAA HADHRATINNABIYI . SAW AL-FAAAATIHAH.....!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar